Tujuan dari dilakukannya testing adalah sebagai berikut:
- Meningkatkan Kepercayaan bahwa system dapat digunakan dengantingkat resiko yang dapat diterima.
- Menyediakan informasi yang dapat mencegah terulangnya error.
- Menyediajan informasi yang dapat membantu unguk deteksi error secara dini.
- Mencari error dan kelemahan system.
- Mencari kemampuan system.
- Menyediakan informasi kualitas system.
Misi dari tim testing adalah sebagai berikut:
- Meminimalkan resiko kegagalan proyek.
- Tidak melakukan pembenahan kode.
- Memberikan hasil tes.
Sebagai seorang tester, harus paham hal-hal berikut:
- Kualitas software/Software quality.
- Komunikasi yang baik.
- Sistem secara keseluruhan.
- Pengetahuan bisnis.
- Metode.
- Kreatif,dan
- Berpengalaman.
Psikologi Testing: Pengembangan dilakukan secara konstruktif, namun testing dilakukan secara destruktif(guna mencari kelemahan/kecacatan system).
Prinsip Testing:
- Testing yang komplit itu tidak mungkin.
- Testing merupakan kerjaan yang kreatif dan sulit.
- Testing untuk mencegah error.
- Berbasis pada resiko.
- Harus direncanakan.
- Membutuhkan independensi.
Agar pelaksanaan testing menjadi efektif harus:
- Perhatikan sumber daya.
- Perhatikan biaya keterlambatan produk.
- Perhatikan biaya yang disebabkan kecacatan system.
- Lakukan perencanaan guna menjaga arah pelaksanaan testing tidak menyimpang dari tujuan dantak lupa membuat test case.
- Testing butuh kebebasan, oleh karenanya jika kita ingin mendapatkan hasil yang tidak bias, maka carilah tester yang tidak bias juga(tester yang baik adalah tester dari pihak ketiga).