Resume Database Administration Pertemuan 6
Nama : M. Septian Maulana
NIM : 09.41010.0170
Mata Kuliah : Database Administration(P1)
Dosen : Vivine Nurcahyawati
Disaster recovery planning
Disaster (bencana) didefinisikan sebagai kejadian yang waktu terjadinya tidak dapat diprediksi dan bersifat sangat merusak. Pengertian ini mengidentifikasikan sebuah kejadian yang tiba-tiba, tidak diharapkan, bersifat sangat merusak, dan kurang perencanaan. Bencana terjadi dengan frekuensi yang tidak menentu dan akibat yang ditimbulkannya meningkat bagi mereka yang tidak mempersiapkan diri terhadap kemungkinan-kemungkinan timbulnya bencana. Berbagai bencana yang mungkin terjadi antara lain adalah:
- Bencana alam disebabkan oleh kondisi geografis dan geologis dari lokasi
- Kebakaran disebabkan oleh faktor lingkungan dan pengaturan sistem elektrik yang dapat menyebabkan korsleting
- Kerusakan pada jaringan listrik disebabkan oleh sistem elektrik
- Serangan teroris disebabkan oleh lemahnya keamanan fisik dan non fisik data center
- Sistem atau perangkat yang rusak terkait dengan kesalahan manajemen pengawasan perangkat
- Kesalahan operasional akibat ulah manusia
- Virus misalkan disebabkan oleh kesalahan pemilihan anti virus yang digunakan
Disaster Recovery menurut terjemahan aslinya mengandung arti pemulihan bencana. DR jika dikaitkan dengan dunia bisnis, akan membawa kita pada definisi #Disaster Recovery Planning (DRP) dan #Business Continuity Plan (BCP).Bisnis akan bergantung pada informasi yang tersebar dan aplikasi yang memproses informasi tersebut, sehingga aplikasi penopang utama yang spesifik menjadi sangat kritikal sehingga ketika terjadi gangguan hanya beberapa saat maka dapat melumpuhkan kelangsungan bisnis perusahaan. Oleh karenanya, beberapa perusahaan mempunyai suatu arahan yang menjamin availabilitas kelangsungan bisnis ketika terjadi suatu bencana/gangguan yang tidak direncanakan atau sudah direncanakan. Arahan ini yang dituangkan dalam #Disaster Recovery Planning (DRP).
Perencanaan database adalah proses pembuatan atau pengembangan struktur database yang sesuai dengan data yang dibutuhkan oleh pengguna atau user.
Perencanaan database memiliki langkah – langkah penting yaitu :- Mendefinisikan kebutuhan (Requirement definition)
- Jenis informasi yang harus diperhatikan (Informasi yang menjelaskan struktur data dan menggambarkan aturan atau batasan yang dapat menjaga integritasi data)
Fokus dalam mendefinisikan kebutuhan :
- Mendefinisikan lingkup database
- Memilih metodelogi
- Mengidentifikasi pandangan user
- Model data struktur
- Model data constraints
- Mengidentifikasi kebutuhan operasional
Disaster Recovery Planning
Yaitu merupakan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi dan membatasi resiko – resiko buruk (bencana) dan nantinya membuat kerugian – kerugian pada proses bisnis yang ada. Dapat dikatakan bahwa proses ini adalah sebuah proses penanggulangan – penganggulangan atau rencana untuk menanggulangi suatu bencana pada proses bisnis.
Beberapa Keuntungan dari Disaster Recovery Planning
- Memperbaiki system proteksi terhadapat setiap aset – aset penting yang dimiliki oleh perusahan tersebut.
- Membuat system proteksi infomasi atau data – data perusahaan lebih efektif.
- Mengurangi resiko bencana akibat kesalahan manusia
- Memperbaiki manajemen perusahaan
Backup Database
Yaitu suatu proses yang mengacu kepada pembuatan salinan data dari database, sehingga salinan ini dapat digunakan untuk mengembalikan data semula dari peristiwa kehilangan data ataupun kerusakan data.