Rabu, 16 Maret 2011

Tugas: mana Port yang disable pada SWITCH?????

Nama              : M. Septian Maulana
NIM                : 09.41010.0170
Mata Kuliah   : Jaringan Komputer & Keamanan Data (Q1)
Dosen              : Anjik Sukmaaji, S.Kom.,M.Eng


Node mana yang akan didisable jika ada dua buah switch dihubungkan dengan menggunkan 2 buah kabel UTP?

Jawaban: 

langkah untuk mengetahui node mana yang akan di blok/disable adalah sebagai berikut:

a. Menentukan root bridge.
Root bridge dari spanning tree adalah bridge dengan bridge ID terkecil (terendah). Tiap bridge mempunyai unique identifier (ID) dan sebuah priority number yang bisa dikonfigurasi. Untuki membandingkan dua bridge ID, priority number yang pertama kali dibandingkan. Jika priority number antara kedua bridge tersebut sama, maka yang akan dibandingkan selanjutnya adalah MAC addresses. Sebagai contoh, jika switches A (MAC=0000.0000.1111) dan B (MAC=0000.0000.2222) memiliki priority number yang sama, misalnya 10, maka switch A yanga akan dipilih menjadi root bridge. Jika admin jaringan ingin switch B yang jadi root bridge, maka priority number switch B harus lebih kecil dari 10.

b. Menentukan least cost paths ke root bridge.
Spanning tree yang sudah dihitung mempunyai properti yaitu pesan dari semua alat yang terkoneksi ke root bridge dengan pengunjungan (traverse) dengan cost jalur terendah, yaitu path dari alat ke root memiliki cost terendah dari semua paths dari alat ke root.Cost of traversing sebuah path adalah jumlah dari cost-cost dari segmen yang ada dalam path. Beda teknologi mempunya default cost yang berbeda untuk segmen-segmen jaringan. Administrator dapat memodifikasi cost untuk pengunjungan segment jaringan yang dirasa penting.

c. Non-aktifkan root path lainnya.
Karena pada langkah diatas kita telah menentukan cost terendah untuk tiap path dari peralatan ke root bride, maka port yang aktif yang bukan root port diset menjadi blocked port. Kenapa di blok? Hal ini dilakukan untuk antisipasi jika root port tidak bisa bekerja dengan baik, maka port yang tadinya di blok akan di aktifkan dan kembali lagi untuk menentukan path baru.

Spanning tree algoritma secara automatis menemukan topology jaringan, dan membentuk suatu jalur tunggal yang yang optimal melalui suatu bridge jaringan dengan menugasi fungsi-2 berikut pada setiap bridge. Fungsi bridge menentukan bagaimana bridge berfungsi dalam hubungannya dengan bridge lainnya, dan apakah bridge meneruskan traffic ke jaringan-2 lainnya atau tidak.
Spanning Tree Protokol (802.1d) merupakan sebuah protokol yang berada di jaringan switch yang memungkinkan semua perangkat untuk berkomunikasi antara satu sama lain agar dapat mendeteksi dan mengelola redundant link dalam jaringan.


STP adalah protokol manajemen link yang menyediakan redundansi sementara untuk mencegah perulangan yang tidak diinginkan dalam jaringan. Dengan menggunakan STP, perangkat dapat mengelola dirinya sendiri untuk mengumpulkan informasi seperti alamat media access control (MAC), switch dan port prioritas, port identifier, path cost, root switch identifier, root port identifier, designated port identifiers, dan path cost from the port to the root switch. Informasi ini dikirim keperangkat STP lain di dalam jaringan dengan menggunakan Bridge Protocol Data Units (BPDU).

Bridge Protokol Data Unit (BPDU)

BPDU adalah sebuah datagram digunakan oleh switch untuk berkomunikasi dengan satu sama lain dan pertukaran informasi.

Sebuah pertukaran BPDU akan menghasilkan :

  1. Salah satu switch akan dipilih sebagai root switch.
  2. Jarak terpendek dari switch ke root switch akan dihitung.
  3. Sebuah switch yang ditunjuk akan dipilih yang paling dekat dengan root switch melalui frame dan akan diteruskan ke root.
  4. Port yang dipilih untuk setiap switch akan menjadi port yang menyediakan jalan terbaik dari root beralih ke switch .
  5. Ports yang termasuk dalam Spanning Tree Protokol akan dipilih

Root Switch
Root switch adalah salah satu fungsi pertama yang dilakukan karena itu adalah awal STP dalam jaringan. Semua perangkat dalam jaringan bertukar ID Bridge (BID) yang berisi alamat-alamat MAC dan bridge priority. Pengaturan prioritas dari setiap perangkat dapat diatur oleh sistem administrator. Perangkat dengan BID terendah akan menjadi perangkat root. Setelah root ditentukan, semua perangkat di jaringan akan mencoba untuk mencari tahu seberapa jauh mereka dari root switch mengirimkan BPDU melalui seluruh
port.

Port State
Ketika redundan link ditemukan, mereka akan ditambahkan ke daftar STP pada port-to–port basic. Karena setiap port pada switch dapat berisi redundan link, masing-masing port dapat dimasukkan ke salah satu dari lima states untuk memfasilitasi pengelolaan jaringan untuk mencegah perulangan.

- Blocking
Ketika switch dihidupkan pertama, semua port, kecuali root port, ditetapkan untuk memblokir state sehingga tidak ada lalu lintas yang dapat diteruskan sampai switch menentukan root switch dalam jaringan. Pemblokiran dapat menghilangkan perulangan dalam jaringan sampai semua redundant link dapat dikelola dengan baik.

- Listening
Sebuah port di listening state akan berusaha untuk menemukan konfigurasi lalu lintas sistem informasi, yaitu menerima untuk mencari tahu apakah diizinkan untuk lalu lintas jaringan. Untuk melakukan hal ini, port di listening state akan menjatuhkan lalu lintas teratur dan hanya menanggapi perintah manajemen jaringan BPDU. Ketika dua atau lebih port yang ditemukan untuk dapat menciptakan sebuah perulangan, switch akan mengaktifkan port dengan lowest path cost untuk listening state dan port yang lain dengan higher path cost yang lebih tinggi akan dinonaktifkan.

- Learning
Learning state memungkinkan untuk menambahkan alamatnya ke forwarding table di switch sehingga port lain dapat mengenalinya, sehingga lalu lintas dapat diaktifkan bukannya langsung melakukan broadcast untuk mempelajari alamat tujuan. Setelah alamat port diakui oleh modul manajemen switch, akan berubah menjadi forwarding states.

- Forwarding
Port di forwarding states diperbolehkan untuk lewat lalu lintas antara port lain dengan switch yang sama. Ini forwards frame yang diterima dari segmen terlampir atau beralih dari port yang lain untuk forwarding. Ini akan memasukkan informasi lokasi stasiun ke dalam alamat database, menerima BPDU dan mengarahkan mereka ke sistem modul, dan BPDU memproses sistem yang diterima dari modul. Ini juga akan menerima menanggapi pesan manajemen jaringan.

- Disabled
Ports dinonaktifkan ketika mereka merupakan bagian dari jaringan perulangan. Port di disabled state tidak akan mengizinkan lalu lintas jaringan akan berlalu. Tidak akan memperbarui alamat database karena tidak
ada learning. Namun akan tetap menerima dan memproses BPDU dan manajemen jaringan lalu lintas, tetapi tidak akan mengarahkan mereka ke sistem modul.


Leave a Reply