Rabu, 02 Maret 2011

Open System Interconnection (Pertemuan 2)


Resume Jaringan Komputer & Keamanan Data Pertemuan 2
Nama              : M. Septian Maulana
NIM                : 09.41010.0170
Mata Kuliah   : Jaringan Komputer & Keamanan Data (Q1)
Dosen              : Anjik Sukmaaji, S.Kom.,M.Eng
File dapat di unduh pada link : http://www.4shared.com/file/Dh1NE9Yp/Open_System_Interconnection.html




Model Referensi OSI
Model ini diciptakan berdasarkan sebuah proposal yang dibuat oleh the international Standards Organization (ISO) sebagai langkah awal menuju standarisasi protocol internasional yang digunakan pada berbagai layer. Model ini disebut ISO OSI(Open System Interconnection) reference Model karenba model tersebut ditujukan bagi penyambungan system terbuka. System terbuka adalah suatu system yang terbuka untuk berkomunikasi dengan system – sitem lainnya.
OSI memiliki tujuh layer. Prinsip yang digunakan bagi ketujuh layer adalah
1.      Sebuah layer harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda.
2.      Setiap layer harus memiliki fungsi – fingsi tertentu.
3.      Fungsi layer harus dipilih untuk meminimalkan aliran informasi yang melewati interface.
4.      Jumlah layer harus cukup banyak, sehingga fungsi – fungsi yang berbeda tidak perlu disatukan dalam satu layer diluar keperluannya.

Model OSI hanya menjelaskan tentang apa yang harus dikerjakan oleh sebuah layer. Akan tetapi ISO juga telah membuat standar untuk semua layer.


Lapisan Fisik (Physical layer)
Berfungsi dalam pengiriman raw bit ke kanal komunikasi. Masalah desain yang harus diperhatikan di sini adalah memastikan bahwa bila satu sisi mengirim data 1 bit, data rersebut harus diterima oleh sisi lainnya sebagai 1 bit pula.
Secara umum, masalah –masalah desain yang ditemukan disini berhubungan dengan mekanika, kelistrikan dan prosedur interface dan medium transmisi fisik yang berada di bwah physical layer.

Lapisan Jalur Data (Data Link Layer)
Adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan menstranformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi. Sebelum diteruskan ke network layer, data link layer melaksanakan tugas ini dengan memungkinkan pengirim memecah mecah data input menjadi sejumlah data frame. Kemudian data loink layer menstransmisikan frame tersebut secara berurutan , dan memproses acknowledgement frame yang dikirm kembali oleh penerima. Karena physical layer menerima dan menirim aliran bit tanpa mengindahknan  arti atau arsitektur frame, maka tergantung pada data link layer untuk membuat dan mengenali batas-batas frame itu. Hal ini bias dilakukan dengan cara menambahkan bit khusus pada awal dan akhir frame. Bila secara tanpa disengaja pola –pola bit ini ditemui pada data, mnaka diperlukan khusus untuk meyakinkan bahwa pola tersebut tidak diartikan salah sebagai batas-batas frame.

Lapisan Jaringan (Network Layer)
Untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang penting adalah cara menentukan route pengiriman paket dari sumber ke tujuannya. Royte dapat pusatkan pada tabel static yang dihubungkan ke jaringan dan jarang diubah. Route juga dapat ditentukan pada saat awal percakapan, misalnya suatu terminal session. Akhirnya route dapat juga sangat dinamik, tiap –tiap paket dibedakanb lagi, untuk mencerminkan beban jaringan tersebut.

Lapisan Transport (Transport Layer)
Adalah menerima data dari session layer, bila perlu memecah data menjadi bagian –bagian yang lebih kecil. Meneruskan potongan data ke network layer dan menjam,in bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di sisi lainnya dengan benar. Selain itu, semua hal tersebut harus dilaksanakan secara efisien, dan bertujuan dapat melindungi layer- layer bagian atas dari perubahan teknologi perangkat keras yang tidak dapat dihindari.

Lapisan Sesi (Session layer)
Mengizinkan para mengguna untuk menetapkan session di antara mereka. Sebuah session selain memungkinkan transport data biasa, seperti yang dilakukan oleh transport layer, juga menyediakan layanan untuk aplikasi –aplikasi tertentu.
Sebuah session digunakan untuk memungkinkan seorang pengguna melakukan log ke dalam suatui remote time sharing system atau untuk memidahkan suatu file dari satu mesin ke mesin lainnya.


Lapisan Presentasi (Presentation Layer)
Melakukan fungsi – fungsi tertentu yang sering diminta untuk menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu. Presentation layer tidak mengizinkan pengguna untuk  menyelesaikan sendiri suati masalah. Tidak seperti layer 0 layer di bawahnya yang hanya melakukan pemindahan bit dari satu temapt ke tempat lainnya, presentation layer memperhatikan syntax dan semantic informasi yang dikirimkan.

Lapisan Aplikasi(Appliction layer)
Terdiri dari bermacam  - macam protocol yang biasa diperlukan misalnya, terdapat ratusan jenis terminal yang tidak kompatibel di seluruh dunia.
Ingatlah keadaan suatu editor layer penuh yang diharapkan bekerja pada jaringan dengan bermacam –macam terminal, yang masing –masing memilik tata letak layer berlainan, urutan penekanan tombol yang berbeda untuk penyisipan dan penghapusan teks, memindahkan censor dan sebagainya.
Cara untuk mengatasi hal tersebut dengan menentukan terminbal virtual jaringan abstark sehingga editor dapat ditulis untuk memecahkan persoalan.
Fungsi appliacation layer lainnya adalah pemindahan file.


Daftar Pustaka
Tanenbum, Andrew S., 2000 , Jaringan Komputer Edisi Bahasa Indonesia Computer Network 3e, Jakarta : Prenhallindo.

OSI memiliki tujuh layer. Prinsip yang digunakan bagi ketujuh layer adalah
1.      Sebuah layer harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda.
2.      Setiap layer harus memiliki fungsi – fingsi tertentu.
3.      Fungsi layer harus dipilih untuk meminimalkan aliran informasi yang melewati interface.
4.      Jumlah layer harus cukup banyak, sehingga fungsi – fungsi yang berbeda tidak perlu disatukan dalam satu layer diluar keperluannya.

Model OSI hanya menjelaskan tentang apa yang harus dikerjakan oleh sebuah layer. Akan tetapi ISO juga telah membuat standar untuk semua layer.

Lapisan Fisik (Physical layer)
Berfungsi dalam pengiriman raw bit ke kanal komunikasi. Masalah desain yang harus diperhatikan di sini adalah memastikan bahwa bila satu sisi mengirim data 1 bit, data rersebut harus diterima oleh sisi lainnya sebagai 1 bit pula.
Secara umum, masalah –masalah desain yang ditemukan disini berhubungan dengan mekanika, kelistrikan dan prosedur interface dan medium transmisi fisik yang berada di bwah physical layer.

Lapisan Jalur Data (Data Link Layer)
Adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan menstranformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi. Sebelum diteruskan ke network layer, data link layer melaksanakan tugas ini dengan memungkinkan pengirim memecah mecah data input menjadi sejumlah data frame. Kemudian data loink layer menstransmisikan frame tersebut secara berurutan , dan memproses acknowledgement frame yang dikirm kembali oleh penerima. Karena physical layer menerima dan menirim aliran bit tanpa mengindahknan  arti atau arsitektur frame, maka tergantung pada data link layer untuk membuat dan mengenali batas-batas frame itu. Hal ini bias dilakukan dengan cara menambahkan bit khusus pada awal dan akhir frame. Bila secara tanpa disengaja pola –pola bit ini ditemui pada data, mnaka diperlukan khusus untuk meyakinkan bahwa pola tersebut tidak diartikan salah sebagai batas-batas frame.

Lapisan Jaringan (Network Layer)
Untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang penting adalah cara menentukan route pengiriman paket dari sumber ke tujuannya. Royte dapat pusatkan pada tabel static yang dihubungkan ke jaringan dan jarang diubah. Route juga dapat ditentukan pada saat awal percakapan, misalnya suatu terminal session. Akhirnya route dapat juga sangat dinamik, tiap –tiap paket dibedakanb lagi, untuk mencerminkan beban jaringan tersebut.

Lapisan Transport (Transport Layer)
Adalah menerima data dari session layer, bila perlu memecah data menjadi bagian –bagian yang lebih kecil. Meneruskan potongan data ke network layer dan menjam,in bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di sisi lainnya dengan benar. Selain itu, semua hal tersebut harus dilaksanakan secara efisien, dan bertujuan dapat melindungi layer- layer bagian atas dari perubahan teknologi perangkat keras yang tidak dapat dihindari.

Lapisan Sesi (Session layer)
Mengizinkan para mengguna untuk menetapkan session di antara mereka. Sebuah session selain memungkinkan transport data biasa, seperti yang dilakukan oleh transport layer, juga menyediakan layanan untuk aplikasi –aplikasi tertentu.
Sebuah session digunakan untuk memungkinkan seorang pengguna melakukan log ke dalam suatui remote time sharing system atau untuk memidahkan suatu file dari satu mesin ke mesin lainnya.


Lapisan Presentasi (Presentation Layer)
Melakukan fungsi – fungsi tertentu yang sering diminta untuk menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu. Presentation layer tidak mengizinkan pengguna untuk  menyelesaikan sendiri suati masalah. Tidak seperti layer 0 layer di bawahnya yang hanya melakukan pemindahan bit dari satu temapt ke tempat lainnya, presentation layer memperhatikan syntax dan semantic informasi yang dikirimkan.

Lapisan Aplikasi(Appliction layer)
Terdiri dari bermacam  - macam protocol yang biasa diperlukan misalnya, terdapat ratusan jenis terminal yang tidak kompatibel di seluruh dunia.
Ingatlah keadaan suatu editor layer penuh yang diharapkan bekerja pada jaringan dengan bermacam –macam terminal, yang masing –masing memilik tata letak layer berlainan, urutan penekanan tombol yang berbeda untuk penyisipan dan penghapusan teks, memindahkan censor dan sebagainya.
Cara untuk mengatasi hal tersebut dengan menentukan terminbal virtual jaringan abstark sehingga editor dapat ditulis untuk memecahkan persoalan.
Fungsi appliacation layer lainnya adalah pemindahan file.


Daftar Pustaka
Tanenbum, Andrew S., 2000 , Jaringan Komputer Edisi Bahasa Indonesia Computer Network 3e, Jakarta : Prenhallindo.


OSI memiliki tujuh layer. Prinsip yang digunakan bagi ketujuh layer adalah
1.      Sebuah layer harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda.
2.      Setiap layer harus memiliki fungsi – fingsi tertentu.
3.      Fungsi layer harus dipilih untuk meminimalkan aliran informasi yang melewati interface.
4.      Jumlah layer harus cukup banyak, sehingga fungsi – fungsi yang berbeda tidak perlu disatukan dalam satu layer diluar keperluannya.

Model OSI hanya menjelaskan tentang apa yang harus dikerjakan oleh sebuah layer. Akan tetapi ISO juga telah membuat standar untuk semua layer.


Lapisan Fisik (Physical layer)
Berfungsi dalam pengiriman raw bit ke kanal komunikasi. Masalah desain yang harus diperhatikan di sini adalah memastikan bahwa bila satu sisi mengirim data 1 bit, data rersebut harus diterima oleh sisi lainnya sebagai 1 bit pula.
Secara umum, masalah –masalah desain yang ditemukan disini berhubungan dengan mekanika, kelistrikan dan prosedur interface dan medium transmisi fisik yang berada di bwah physical layer.

Lapisan Jalur Data (Data Link Layer)
Adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan menstranformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi. Sebelum diteruskan ke network layer, data link layer melaksanakan tugas ini dengan memungkinkan pengirim memecah mecah data input menjadi sejumlah data frame. Kemudian data loink layer menstransmisikan frame tersebut secara berurutan , dan memproses acknowledgement frame yang dikirm kembali oleh penerima. Karena physical layer menerima dan menirim aliran bit tanpa mengindahknan  arti atau arsitektur frame, maka tergantung pada data link layer untuk membuat dan mengenali batas-batas frame itu. Hal ini bias dilakukan dengan cara menambahkan bit khusus pada awal dan akhir frame. Bila secara tanpa disengaja pola –pola bit ini ditemui pada data, mnaka diperlukan khusus untuk meyakinkan bahwa pola tersebut tidak diartikan salah sebagai batas-batas frame.

Lapisan Jaringan (Network Layer)
Untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang penting adalah cara menentukan route pengiriman paket dari sumber ke tujuannya. Royte dapat pusatkan pada tabel static yang dihubungkan ke jaringan dan jarang diubah. Route juga dapat ditentukan pada saat awal percakapan, misalnya suatu terminal session. Akhirnya route dapat juga sangat dinamik, tiap –tiap paket dibedakanb lagi, untuk mencerminkan beban jaringan tersebut.

Lapisan Transport (Transport Layer)
Adalah menerima data dari session layer, bila perlu memecah data menjadi bagian –bagian yang lebih kecil. Meneruskan potongan data ke network layer dan menjam,in bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di sisi lainnya dengan benar. Selain itu, semua hal tersebut harus dilaksanakan secara efisien, dan bertujuan dapat melindungi layer- layer bagian atas dari perubahan teknologi perangkat keras yang tidak dapat dihindari.

Lapisan Sesi (Session layer)
Mengizinkan para mengguna untuk menetapkan session di antara mereka. Sebuah session selain memungkinkan transport data biasa, seperti yang dilakukan oleh transport layer, juga menyediakan layanan untuk aplikasi –aplikasi tertentu.
Sebuah session digunakan untuk memungkinkan seorang pengguna melakukan log ke dalam suatui remote time sharing system atau untuk memidahkan suatu file dari satu mesin ke mesin lainnya.


Lapisan Presentasi (Presentation Layer)
Melakukan fungsi – fungsi tertentu yang sering diminta untuk menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu. Presentation layer tidak mengizinkan pengguna untuk  menyelesaikan sendiri suati masalah. Tidak seperti layer 0 layer di bawahnya yang hanya melakukan pemindahan bit dari satu temapt ke tempat lainnya, presentation layer memperhatikan syntax dan semantic informasi yang dikirimkan.

Lapisan Aplikasi(Appliction layer)
Terdiri dari bermacam  - macam protocol yang biasa diperlukan misalnya, terdapat ratusan jenis terminal yang tidak kompatibel di seluruh dunia.
Ingatlah keadaan suatu editor layer penuh yang diharapkan bekerja pada jaringan dengan bermacam –macam terminal, yang masing –masing memilik tata letak layer berlainan, urutan penekanan tombol yang berbeda untuk penyisipan dan penghapusan teks, memindahkan censor dan sebagainya.
Cara untuk mengatasi hal tersebut dengan menentukan terminbal virtual jaringan abstark sehingga editor dapat ditulis untuk memecahkan persoalan.
Fungsi appliacation layer lainnya adalah pemindahan file.


Daftar Pustaka
Tanenbum, Andrew S., 2000 , Jaringan Komputer Edisi Bahasa Indonesia Computer Network 3e, Jakarta : Prenhallindo.

Leave a Reply